Ketika untuk pertama kalinya
gue nginjekin kaki di bandara Phuket Thailand, mungkin itulah pertama kalinya
gue pergi jauh sendiri tanpa satu orang pun yang gue kenal. Thailand menjadi
destinasi pertama debut gue sebagai backpacker.
Entah gue harus seneng atau sedih bisa ada di negara lain, namun yang pasti,
satu-satunya perasaan yang ada dalam hati adalah : Gue bakalan kesasar di negara orang, terus bakal mati dengan tragis
gara-gara diperkosa banci.
Banci atau Lady Boy adalah
salah satu makhluk yang paling gue takutin dari negara Thailand, as we know, Thailand adalah negara yang
paling banyak mencetak para banci yang unggul, kompeten serta berprestasi
internasional. Pun begitu dengan bahasa. Satu-satunya bahasa Thailand yang gue ngerti
itu cuma Tom Yum. Ok, gue tahu itu nama makanan dan gue tau itu sama sekali gak
akan ngebantu ketika lo ditanya mau kemana atau lagi ngapain sama orang
Thailand.
Namun, semua kesulitan dan
kekhawatiran yang gue takuti selama gue backpacking
di Thailand ternyata tidak pernah terjadi. Takut nyasar? Gue akali dengan
membawa peta dan bertanya kepada orang-orang lokal. Gak bisa berkomunikasi
dengan lancar? Gue akali dengan bahasa tarzan yang lebih menonjolkan gerakan
tubuh yang tidak senonoh daripada omongan. Takut diperkosa banci? Nah, ini yang
gak bisa gue akalin. Gue pasrah.
Singkat cerita, setelah 8
hari berlalu, akhirnya gue bisa menikmati perjalanan gue di Thailand dan
kembali pulang menuju Indonesia. Semua hal yang gue alami selama backpacking pertama kali di Thailand
malah menjadi trigger gue untuk terus
jalan-jalan dengan budget murah.
Terus melakukan hobi baru gue yang dinamakan backpacking !!
Kenapa harus backpacker? Kenapa tidak menjadi
pedangdut atau kuli bangunan saja? Mungkin kalian bingung maksud gue apa, dan
sama, gue juga bingung apa maksud gue nulis beginian. *dikeplak pembaca*
Jadi gini guys, maksud gue nulis ini, gue mau
ngasih tau apa sih backpacker itu?
Apa keistimewaannya? Apa artinya? Dan kenapa harus backpacker? Nah, sebelum menjawab semua pertanyaan itu, mari gue
jelaskan sedikit apa itu backpacker. Menurut
gue, backpacker adalah orang yang
melakukan traveling menggunakan
ransel (backpack) dengan budget yang minim, bahkan bisa sangat
minim. Mandiri tanpa menggunakan travel
agent dan sebagainya.
Di Phuket, gue nginep di kamar-nya Leonardo Di Caprio saat shooting film The Beach |
Banyak orang yang suka traveling, baik traveling di dalam negeri maupun luar negeri. Apalagi dibeberapa
tahun terakhir ini banyak maskapai penerbangan yang menawarkan tiket-tiket
super murah ke berbagai tujuan. Ada yang hanya dibawah Rp. 100.000,- bahkan Rp.
0,- untuk penerbangan dari Indonesia menuju Malaysia, misalnya.
Nah, dikarenakan banyaknya
tiket murah yang diberikan maskapai-maskapai penerbangan, secara otomatis juga
banyak orang yang membeli tiket itu dan pada akhirnya mereka traveling. Termasuk gue. Lalu, setelah
mendapatkan tiket murah, tentunya kita ingin juga melakukan perjalanan dengan
murah. Nah, konsep backpacking inilah
pilihannya.
Untuk sebagian orang,
jalan-jalan itu berarti harus mengeluarkan uang banyak. gue pun begitu dulu,
main bareng temen ke Bali, nginep di hotel yang ada AC-nya, kasur empuk, nyewa
mobil buat keliling Bali, beli oleh-oleh ini itu dan pas udah pulang ke rumah
gue cuma makan nasi sama ikan asin selama seminggu gegara duit gue abis, dan
itu nyesek banget. *ngemut asbak*
Awal mula gue ngelakuin backpacking adalah ketika awal tahun
2011. Baru memang, tapi setelah mencobanya sekali, gue jadi bener-bener
ketagihan. Hampir setiap bulan gue pergi jalan-jalan, entah itu ke luar negeri
maupun dalam negeri, yang penting murah.
Dari awalnya Phuket
Thailand, gue langsung mencoba beberapa negara di Asia Tenggara seperti
Singapur, Malaysia, Kamboja dan Vietnam. Gak cuma di luar negeri, destinasi
Indonesia pun gue sambangi seperti Bali, Lombok, Sumbawa, Lokasado Kalimantan
Selatan hingga seluruh kota-kota besar di Kalimantan Timur termasuk pulau
cantik bernama Derawan.
Keuntungan lainnya menjadi backpacker adalah, kita mudah bersosialisasi :) |
Balik lagi ke pertanyaan,
kenapa harus backpacker ? Let me guess, menjadi backpacker berarti harus menjadi orang
yang pintar. Pintar dalam hal apapun. Pintar me-menej uang, pintar me-menej
waktu, pintar menempatkan diri, hingga pintar bersosialisasi. Menjadi backpacker berarti melakukan perjalanan
murah namun tidak murahan. Akan banyak kejadian mengejutkan yang bakal kita
alami selama jadi backpacker. Entah
itu menyenangkan atau bahkan menyedihkan, namun semua pengalaman itu akan
menjadi bumbu pemanis yang akan membuat perjalanan kita semakin memoriable. Semakin dikenang.
Backpacking tidak hanya semata menjelajah suatu destinasi, lebih dari itu, backpacking mengajarkan kita untuk menemukan siapa kita sebenarnya.
Untuk itu, disini gue bakal
ngasih tahu lo semua, bahwa untuk bisa traveling
tidak usah melulu harus nunggu kaya dan banyak uang. Dengan sedikit uang, akal
dan keberanian lo bisa tetap jalan-jalan, guys.
Lo bisa jadi backpacker !!
FIND YOURSELF !! |