Tentang tulisan gue, dari Nominasi Travelista Kaskus ke Travel To Asian


Berawal dari masuknya tulisan gue sebagai 10 tulisan yang masuk nominasi Travelista ThreadCompetition di Kaskus. Padahal tulisan itu cuma tulisan asal-asalan doang, and like what you know, tulisan gue jauh banget dari tulisan-tulisan tentang traveling kebanyakan. Malah gue pikir tulisan gue ini lebih ke humor dibandingkan travelingnya :|

Nah, singkat ceritanya, karena tulisan gue jadi Hot Thread di Kaskus, dan masuk 10 nominasi terbaik tulisan di Travelista Thread Competition - Walaupun pada akhirnya gak menang :'((, tapi gue udah seneng banget !! Apalagi ketika suatu hari yang cerah-merona-memancarkan-sinarnya, salah satu jurnalis dari web Travel to Asian meminta tulisan gue dimuat di web-nya, dan dialih bahasakan ke bahasa Inggris. (Karena web ini memang berbahasa Inggris, bukan bahasa Sunda. Kalau bahasa Sunda, yah berarti jadi dialih bahasakan ke Bahasa Sunda, kalau web-nya pake bahasa Aborigin, yah berarti bahasanya bahasa Aborigin.) #dibahas

Nah, gue seneng dong, secara itu web yang lumayan banyak dikunjungi, tapi yang agak ngeganjel itu adalah, apa bisa tulisan gue tentang Lombok yang amburadul dan banyak jokes jokes ala Indonesia-nya ini ditranslate ke bahasa inggris? Terus bahasa-bahasa alay-nya juga memang bisa ditranslate ke bahasa Inggris? Apa jadinya coba?

Dan setelah meng-iya-kan tawaran dari Travel to Asian, jadilah tulisan tentang keindahan pantai-pantai di Lombok itu sekarang berbalut bahasa Inggris. Aheuuuuy~

Berikut tulisan yang gue copas dari web Travel to Asian ;

#2 Siem Reap - Apa Yang Bisa Lo Lakuin di Siem Reap

"Kamboja adalah negara miskin, mungkin negara paling miskin di Asia Tenggara.."

Seorang lelaki berperawakan kecil dengan sebelah tangannya yang cacat tetiba berbicara dengan bahasa Inggrisnya yang sedikit terbata-bata, seakan menjawab kebengongan gue ketika untuk pertama kalinya gue masuk ke negara Kamboja melalui jalur darat dari Thailand, melalui jalur perbatasan Poipet.

Gimana gak bengong. untuk pertama kalinya gue lihat kantor imigrasi yang bangunannya terbuat dari triplek !! Iya, bener, triplek yang kaya di warteg-warteg. Bukan cuma itu, di dalam bangunannya pun sangat sempit dan gak ada AC sama sekali !! Yang ada cuma kipas angin doang, itu pun gak nyala. Dan yang paling aneh dari yang aneh adalah, ternyata di dalam bangunannya tumbuh sebuah pohon besar yang menjalar ke atap. Entahlah, gue bingung mau nyebut ini imigrasi apa.... Ah, sudahlah..  #pfftt
 
di dalem imigrasi ada pohon lah :))))

Menurut gue, sebuah bangunan imigrasi adalah cerminan sebuah negara. Kenapa? Karena imigrasi bagaikan pintu gerbang negara tersebut. Tapi setelah gue lihat sekeliling imigrasi, yah gue agak maklum sih. Jalanan berdebu, bangunan kumuh, para pengemis yang jauh dari kata makmur, sampai serakan sampah yang bertebaran dimana-mana semakin memperjelas bagaimana muka dari negara Kamboja ini.

Namun anehnya, diantara kekumuhan tersebut, berdiri beberapa bangunan megah, malah super megah menurut gue. Yah, ada beberapa hotel bintang 5 dan kasino-kasino yang berdiri kokoh diperbatasan antara Kamboja dan Thailand tersebut. Masyarakat sana sih bilangnya, kenapa kasino banyak dibangun diperbatasan adalah untuk menghindari pajak negara. Pintar !! (maksud gue kasino tempat judi yah, bukan kasino Warkop DKI) #yakalii

Ok, mari kita skip perjalanan gue dari imigrasi hingga menuju kota Siem Reap, karena itu akan ada di buku gue yang kedua tentang perjalanan gue keliling Asia Tenggara bareng pacar. #TravelinLoveSEA #promositerselubung

Jadi, apa yang bisa kita lakukan di Siem Reap ?? Banyak banget !! Apalagi mau bikin dosa, disini tempatnya !! Etapi nggak gitu juga deng.. Siem Reap adalah kota yang jauh dari kata membosankan, seenggaknya dari subuh sampai ketemu subuh, banyak banget kegiatan yang bisa lo lakuin. Mari gue uraikan, apa saja yang bisa lo lakuin mulai dari gelapnya subuh sampai gelapnya malam di kota tempat Charlie Chapline pernah berlibur ini.

Subuh

Sunrise at Angkor Wat

Dari matahari belum nongol, lo udah bisa beraktifitas di kota Siem Reap. "Aktifitas apa memang yang bisa kita lakuin subuh-subuh, dis? Maling kutang? Apa koprol tengah jalan?" Eits, tenang dulu, di Siem Reap, kalian bisa pergi ke komplek candi Angkor Wat dan melihat sunrise disana. Merasakan sunrise dengan latar belakang bangunan candi maha megah Angkor Wat akan membuat kalian melongo takjub !! Setelah melihat sunrise, kalian bisa melakukan tour keliling candi yang konon adalah komplek candi terbesar di Asia Tenggara ini, maka jangan heran kalo kalian harus mengalokasikan waktu seenggaknya hingga tengah hari untuk menjelajahi semua candi-candi di Angkor Wat. Untuk detail ceritanya, akan gue uraikan dipostingan berikutnya khusus tentang Angkor Wat. Otreeeeh~

Travel Quotes !!

pic from google

Travel Quotes, yang artinya dalam bahasa Indonesia-bebas-semau-gue adalah kutipan-kutipan kalimat keceh tentang perjalanan, ini memang selalu menjadi andalan gue dalam menulis di blog, selain untuk mempercantik tulisan, travel quotes juga memberikan arti lebih dalam terhadap sebuah tulisan perjalanan.

Nah, Malem tadi, gue (@takdos) sama Mbak Dina (@DuaRansel) mainan beginian nih di twitter, kita sharing tentang travel quotes - travel quotes yang keceh dan mukhtahir. Hingga tercetuslah ide untuk mengumpulkan travel quotes - travel quotes dari para temen traveler kita di twitter yang nantinya akan dikumpulkan menjadi sebuah tulisan di note FB Dua Ransel dan blog gue ini, baik itu hasil nyomot quotes orang ataupun quotes bikinan sendiri.

Kenapa travel quote? Karena sadar atau gak sadar, gue sering "terpaksa" terinspirasi untuk traveling hanya dengan membaca beberapa buah kalimat saja, contohnya ;

"The world is book and those who do not travel read only one page" - St. Agustine #TQ

See !!?? Dengan baca gituan doang gue sampai orgasme pengen jalan-jalan !! Ah, sungguh aneh~

Dan maka, dari banyaknya twitter yang gue dan Mbak Dina ReTweet dengan tagar #TQ dan #TravelQuote gue akan mulai memaparkannya satu-satu disini, beserta si empu yang punya quote-nya..

Because sharing is caring..

@takdos: Melangkahlah, melangkahlah sejauh kau bisa. Lihatlah keindahan Indonesia, sebuah negeri yang pantas disebut surga. #TQ

@nidaa_: Pergi ketempat kamu pengn prgi,krna km cm pnya 1ksmptn didunia -nn.#TQ

@takdos: Konon bumi ini milik mereka yang mau berhenti sejenak untuk melihat-lihat lalu meneruskan perjalanan - anonymus #TQ

Tips Mencuci Baju di Westafel (Backpacker style)

Selain sebagai tempat cuci tangan, westafel juga ternyata bisa dipakai buat mencuci baju, walaupun sering kali gue pakai westafel buat tempat kencing atau bahkan muntah.

Buat seorang backpacker, menghemat budget adalah hal yang paling mutlak wajib dilakukan. Menekan biaya bisa dilakukan dari beberapa aspek, seperti menggunakan transportasi umum dengan kelas ekonomi, membeli makanan murah tapi kenyang, menyewa penginapan yang gak-peduli-gimana-bentuknya-asal-bisa-tidur sampai ke hal paling absurd, yaitu mencuci pakaian di westafel, secara kalau pake jasa laundry gak terlalu mahal sih, cuma kan sayang uangnya, bisa dipake buat hal yang lain.

Gue, kalau lagi traveling sering banget nyuci di westafel, selain menghemat biaya, pekerjaan ini pun membuat otot tangan kita semakin kuat, yah itung-itung lagi fitness lah yah. Walaupun kelihatannya mudah, tapi mencuci di westafel itu membutuhkan skill dan keuletan tersendiri. Oh iya, by the way, kalian tau kan apa itu westafel? Westafel itu adalah cemilan asoy semacam tango. Wafer itu mah, dis. Jauh banget :| *toyor adis*

Gak banyak bacot..

Di postingan ini gue mau share langkah-langkah atau tahap-tahap mencuci di westafel, cekidot, guys :

1. Pastikan westafelnya ada. Karena ini cara mencuci di westafel, jadi kalau gak ada westafel yah gak bisa. YAIYAH LAH YAAAAAAH !!


2. Siapkan Pakaian kotor yang mau dicuci jangan yang bersih karena buat apa juga dicuci, dan jangan juga siapkan piring, karena ini bukan restoran padang.


3. Siapkan sabun cuci berwarna cantik. Inget, sabun cuci yah, bukan sabun mandi apa lagi shampo metal !! 

Festival Teluk Jailolo 2012, Gue Pasti Kesana !!


Festival Teluk Jailolo 2012

Mungkin banyak yang belum mengenal Festival Jailolo, jangankan festivalnya, tempat diselenggarakan festival-nya pun mungkin masih banyak yang tidak tahu. kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara adalah tempat dimana diadakannya Festival Teluk Jailolo ini. Sebelum nge-follow @Jailolo2012Fest, gue pun sama sekali gak tau ada apa disana, ternyata setelah membaca twit-twit dari si admin @Jailolo2012Fest, buka websitenya di http://festivaltelukjailolo.com dan googling tentang Halmahera Barat, gue baru sadar, ternyata Halmahera Barat dengan segala keindahannya berhasil membuat gue meneteskan air liur dan membasahi keyboard. Wow, such a heaven !!

Tapi mungkin mimpi kali yah gue bisa kesana, secara setelah di cek, biaya kesana itu mahal banget !! Mungkin bisa seharga operasi plastik di Thailand !! Gue sebagai ex-mahasiswa dan pengangguran keceh jelas gak sanggup buat main ke Festival Teluk Jailolo. *nangis*
 
Hingga pada suatu hari..

Admin @Jailolo2012Fest nge-twit dan akhirnya gue tahu kalau http://festivaltelukjailolo.com ngadain kuis buat jalan-jalan gratis kesana, ke Halmahera Barat !! Wohooooo.. !! *nari tor-tor keliling monas*

Dengan keinginan jalan-jalan gratis tingkat dewa, akhirnya gue ikutan kuis-nya, membuat tulisan tentang :

a. kenapa saya mesti mengikuti acara Festival Teluk Jailolo 2012?

Min, plis deh ah.. Gue adalah orang yang sangat cinta dengan Indonesia, gue sering backpacker-an, dan gue selalu bawa bendera Indonesia kemana pun gue pergi. Mungkin ini adalah trademark gue kalau lagi traveling. Yah, gue dijuluki “si anak bendera Indonesia” karena sering ngibarin bendera Indonesia dimanapun saat gue traveling, baik dalam maupun luar negeri. Gue cinta Indonesia.

Dan kenapa gue mesti ikut acara Festival Teluk Jailolo :

  1. Gue cinta sama pantai !! Gue bisa “main air” seharian sampai mabok laut, dan Jailolo adalah tempat yang pantas buat menampung ke-cinta-an gue terhadap pantai !!
  2. Dari dulu gue pengen jalan-jalan ke daerah timur Indonesia, yang gue percaya, kalau ingin melihat Indonesia yang sesungguhnya, injakan lah kaki ke Indonesia bagian timur.
  3. Gue belum pernah kesana, dan itu kenapa gue harus kesana.
  4. Gue pengen ikut berpartisipasi dalam sebuah festival yang keren, yang Indonesia punya, dan Festival Teluk Jailolo lah salah satunya.
  5. Memilih gue jadi pemenang kuis ini dan memberangkatkan ke Halmahera Barat, panitia gak akan repot. Gue bisa makan apa aja, bisa tidur dimana aja, bisa naik apa aja, dan bisa disuruh ngapain aja. Hahahaha.. intinya gue tahan banting !! Gak menye-menye.
  6. Satu lagi kenapa gue mesti ikut acara ini adalah karena ini GRATIS !! kesempatan langka bisa jalan-jalan ke Jailolo secara GRATIS !!

b. Imajinasikan dan ceritakan hal apa yang akan kamu lakukan jika terpilih dan jalan jalan ke Halmahera Barat. 

Hasil Dari Sebuah Passion


Kalau kamu punya mimpi, wujudkanlah. Merangkaklah apabila tidak bisa lari. Jangan jadikan mimpi kamu itu cuma angan-angan.

“Dis, sumpah lo bikin buku??”

“Anjrit !! Itu seriusan buku lo dis??”

Gak banyak yang nyangka kalo gue akhirnya bisa juga bikin sebuah buku, jangankan orang lain, gue sendiri aja masih heran dan shock, kenapa gue bisa bikin buku !! Kalo lo temen SD, SMP, SMA, SLB sampai temen kampus gue, pasti tahu gimana gobloknya gue dalam hal tulis menulis, semenjak lahir dan bersekolah, gue gak pernah nyatet yang namanya pelajaran. Jadi gak heran kalo lo liat dibuku catatan gue isinya cuma ada gambar-gambaran absurd, mulai dari ultraman telanjang, titit-tititan sampai guru-guru yang gue gambar menyerupai binatang. Sungguh murid biadab !!

Dan kenapa pada akhirnya ternyata gue bisa beneran bikin buku?

Panjang ceritanya, mungkin kita flashback lagi ke satu tahun yang lalu, saat pertama kalinya gue backpacker-an ke Thailand, awalnya gue gak nyangka kalo itu bakal ngerubah hidup gue (agak lebay sih yah.) tapi beneran deh, hobi gue traveling bukan sekedar hobi doang, bahkan bisa gue bilang passion. Hal yang bisa membuat gue bergairah dan selalu senang melakukannya.

Waktu terus berjalan, gue udah mulai gila sama yang namanya backpacker-an, hampir tiap bulan di tahun 2011 gue ngelakuin trip, dari awalnya Thailand, gue traveling ke Malaysia, Singapur, Bali, Sawarna, Lombok, Kalimantan, Sumbawa, dan masih banyak lagi tempat.
Dari seringnya gue nge-trip, muncullah rasa pengen sharing, pengen cerita, pengen pamer. Muahahaha..

Mulailah gue bikin blog khusus traveling terus nulis disitu, posting demi posting gue buat, semakin banyak postingan semakin banyak juga yang baca dan comment tentang tulisan gue, apresiasi berupa comment itulah yang akhirnya membuat gue semakin semangat buat nulis cerita, sharing tentang apapun pengalaman gue saat traveling. Dulu pas awal-awal gue posting paling dapet comment cuma satu atau dua biji doang, itupun jarak waktunya lama, hari ini gue posting, baru minggu depan ada yang comment. Sekarang? Alhamdulillah, setiap gue posting hari itu juga selalu ada yang comment, sampai pas gue liat status pageviews, setiap hari hampir 500 jumlahnya. Wow !!

Suatu kali ada yang comment kenapa gue gak bikin buku aja, dari situ gue mulai mikir “Oh iya, keren juga yah kalo gue punya buku, terus gue jual, terus gue kaya J. K Rowlling, terus gue kaya raya..Muahahahaha” mimpi sih, cuma yah kenapa gak gue coba.

Nah dari situlah dimulainya pembuatan buku gue yang melalui banyak proses, mulai dari :

Ngumpulin cerita, buku gue nantinya adalah buku dari kumpulan kisah-kisah perjalanan gue yang ada di blog maupun yang tidak ada di blog. Walaupun memang ada yang di blog, gue jamin ceritanya bakalan lebih detail dan lebih seru !

Sering kali gue stuck sama yang namanya ide. Gue gak tau harus nulis apalagi, sementara cerita gue yah masih segitu-segitu aja, dan karena ini buku tentang kisah nyata gue saat traveling, maka kalo gue pengen punya cerita, yah gue harus traveling dulu.

Terhitung mulai dari bulan april 2011 gue udah mulai ngumpulin cerita sehingga bisa membentuk menjadi sebuah naskah utuh pada bulan Desember 2011.

Ngirim naskah ke penerbit, awalnya gue berpikir, kalo gue pengen bikin buku maka gue harus kirim naskah gue ke penerbit. Terkirimlah naskah gue kebeberapa penerbit, walaupun gue tau kalau melalui penerbit birokrasinya akan sangat lama dan ribet. Hingga pada akhirnya gue ngobrol sama seorang teman yang sudah terlebih dahulu nerbitin buku, “kenapa lo gak coba indie publishing, aja?”

Maka terpikirlah untuk membuat naskah gue menjadi sebuah buku ini melalui proses indie, atau bahasa gampangnya adalah ngurusin semua sendiri.

#1 Siem Reap - Kota Yang Dikalahkan Bangsa Siem, Thailand


“Lupakan Bangkok. Siem Reap lebih keren..”

Sepenggal kalimat yang terbesit di hati gue saat untuk pertama kalinya gue menyambut pagi cerah di Siem Reap, Kamboja. Kota yang sedang berkembang, kota yang sedang berbenah pariwisatanya.

Dalam rangkaian trip gue keliling Asia Tenggara, gue sempat mengunjungi kota yang bisa gue bilang sangat unik ini. Bukan karena ada naga seliweran di udara atau ada marmut yang lagi kimpoi sama Dewi Sandra. Kota unik ini bernama Siem Reap.

Sebelum gue sebutin apa aja keunikan Siem Reap, mari gue beri sedikit sejarah tentang kota yang pernah didatangi Charlie Chaplin ini.

Nama Siem Reap adalah nama yang diberikan oleh bangsa Siem (sekarang Thailand.) Kenapa bisa begitu? Dulunya, Cambodia yang bersuku Khmer sering berantem sama Thailand yang dulunya disebut suku/ bangsa Siem. Pertengkaran mereka pun ternyata bukan gara-gara masalah besar, pertengkaran mereka diawali karena perang status di twitter, atau yang sering kita kenal dengan #twitwar. Dahulu kala, ada seorang seleb twit Siem yang nge-update status seperti ini :

“guys, gue boker kecepirit di depan khmer.Taeeee”

Otomatis lah, karena si selebtwit ini banyak banget followers-nya, maka di ReTweet lah twit nya itu oleh hampir semua followers-nya. Dengan banyaknya ReTweet-an itu, semakin banyak juga para warga Kamboja (Khmer) yang membaca, dan sontaklah “boker di Khmer” ini menjadi TT (Trend Topic) di twitter untuk beberapa hari.