Rumah !!


"Petualangan gue tinggal lima hari lagi !! Gue rindu rumah !!"

kalimat itu yang berkali-kali gue ucapkan pada diri gue sendiri, bukan gue gak betah atau gak kuat lagi buat berada di posisi sekarang, gue yang sedang melakukan perjalanan panjang, keliling Asia Tenggara. Tetapi, sesering-seringnya gue pergi dan dalam jangka waktu yang pendek maupun panjang, kadang rasa rindu terhadap rumah pasti sesekali muncul menyeruak. Memaksa gue menjadi makhluk lemah, merindu akan tempat yang dinamakan rumah.

Gak munafik, gue adalah orang yang senang berdiam diri di rumah, mengerjakan sesuatu yang tak berguna, dan mengulanginya terus menerus hingga keinginan untuk bertualang kembali muncul, baru gue pergi lagi ninggalin rumah.

Begitu juga dengan kalian, kan ?? Sehebat-hebatnya destinasi yang kalian kunjungi saat trip, percayalah, rumah tetap tempat paling nyaman yang bisa pernah kalian rasakan. Kadang rasa rindu akan rumah muncul ketika gue diem gak ngelakuin apa-apa, dalam perjalanan bus yang panjang, dan dalam kebosanan gue saat terpaksa harus gak kemana-mana hanya untuk mengirit uang perjalanan. Ah.. Gue rindu rumah..

28 January 2012, Siem Reap, Cambodia.

ekspresi rindu rumah


  
P.S : setdaaaaah..nape tulisan gue jadi cengeng begini, mirip sinetron-sinetron Indonesia yak -__-"


Apa itu #TravelinLoveSEA ??


Hello guys, udah lama banget gue gak update cerita yee..

kenapa bisa begitu? soalnya sekarang gue lagi nge-trip bareng pacar gue :) Kita sekarang lagi trip keliling Asia Tenggara, tentu dengan Backpacker style.

Jadi kalau lo follow twitter gue di @takdos, lo bisa liat live tweet kita selama perjalanan di Asia Tenggara dengan hashtag #TravelinLoveSEA. Jadi apa itu #TravelinLoveSEA ?? Let me explain for you, #TravelinLoveSEA adalah program trip implusif gue sama pacar gue, Veby Melisa. Kenapa implusif ??

1. Kita beli tiket pesawat ke singapur dadakan banget, tapi tetep murah.

2. Awalnya, kita beli tiket cuma buat trip di Singapur doang, tapi karena ke-nekat-an gue dan ke-lugu-an Veby yang mudah dipengaruhi, akhirnya kita malah nambah banyak banget destinasi. KITA MAU KELILING ASIA TENGGARA SEKALIGUS !!

3. Karena sudah terlanjur ganteng dan kece, maka gue buat itinerary dadakan juga, jadi rencananya kita bakal nginjekin kaki di 7 negara Asia Tenggara. Singapur, Malaysia, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja dan Vietnam.

4. Gobloknya, karena trip tinggal beberapa minggu lagi, sedangkan gue gak punya duit sepeserpun, terhitung tiga hari sebelum berangkat, dompet gue isinya cuma duit recehan sama lalat mati kejepit. Miris Boy !!

Danau Pulau Satonda, Awal Kehidupan Di Dunia



Katanya sih, judul sangat menentukan tulisan itu diminati atau tidak untuk dibaca, judul tulisan menjadi hal pertama yang memikat orang untuk membacanya, maka gue buatlah judul yang spektakuler seperti di atas. "Awal Kehidupan Di Dunia" !!

Bukan lebay bukan melebihkan, tapi Pulau Satonda memang-lah Pulau yang mengawali kehidupan di Dunia. Pulau Satonda yang memiliki danau purba berusia ribuan tahun ini memang sangat-sangat unik, banyak peneliti yang tertarik untuk meneliti Danau di Pulau Satonda. Keunikannya adalah Pulau Satonda memiliki danau berkedalaman 86 meter, kalau biasanya danau adalah berair tawar, namun Satonda memiliki danau berair asin. Bahkan asin-nya air laut kalah dengan asin-nya air danau Satonda atau bahkan ikan asin di pasar. Sumpah gue nyicip sendiri !!

Danau Satonda

Menurut peneliti, Pulau Satonda terbentuk karena letusan gunung api di dasar laut, jutaan tahun lalu. Setelah meletus dikedalaman 1.000 meter, letusannya membentuk sebuah pulau kecil yang sekarang dikenal dengan nama Pulau Satonda.

Pulau Satonda juga memiliki stromatolit, terumbu paling tua yang telah muncul sejak Archean, atau beribu-ribu tahun sebelum munculnya binatang-binatang bersel lebih dari satu. Tepatnya sekitar 3.000 juta tahun yang lalu !! Keren banget gak tuh ?? gue lagi kaya apa coba, pas 3.000 juta tahun yang lalu ?? Selain itu, Pulau Satonda juga adalah pulau yang dulunya bekas gunung api bawah laut.

Laut Pulau Satonda

Gue berkunjung ke Pulau Satonda berangkat dari Desa Calabai, setelah sebelumnya gue main air di air terjun Pulau Moyo, sesampainya di Pulau Satonda. Salah satu pemandangan yang paling menusuk mata selain air lautnya yang biru bergradasi hijau, Gue juga disambut oleh bentangan panjang anjungan atau dermaga kecil di Pulau Satonda. Bentuk dermaga kayu-nya keren !! bukan lurus seperti biasa, tapi meringkel naik turun yang katanya sih bekas kena terjangan ombak besar.

Dermaga/Anjungan Pulau

Gunung Tambora #4 (Summit Attack !!)


Hello, Guys !!

Entah kenapa sekarang gue lagi doyan banget nulis, bulan Januari belum kelar aja tulisan gue di blog udah ada 5, dan 6 dengan postingan ini. Entah karena gue lagi hobi nge-bacot apa gue lagi seneng share tentang diri gue dan pengalaman traveling gue. Pokoknya nulis sudah seperti kesenangan gue sendiri. Gue seneng denger suara keyboard yang diketik, gue seneng lihat monitor LCD gue, dan gue seneng sama pembaca-pembaca blog gue yang tetep baca tulisan absurd ini. hehe..

So, melanjutkan cerita gue di Gunung Tambora yang gue janjikan sebelumnya. Perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 yang menyiksa sudah gue lewati dengan sehat walafiat, walaupun dibumbui dengan beberapa hal mistis selama perjalanan.

Setelah beristirahat di pos 4, kita ber-enam melanjutkan perjalanan menuju pos 5, atau pos terakhir sebelum mencapai puncak. Perjalanan menuju pos 5 tidak terlalu berat seperti pos-pos sebelumnya, tidak juga ada halangan yang berarti. Hanya beberapa dahan pohon yang tumbang dan jalanan yang agak sedikit curam.

Dua jam waktu yang diperlukan untuk mencapai pos 5 dari pos 4. Menuju pos 5, udara sudah semakin hangat dan matahari sudah mulai nampak. Kita ketinggalan menyaksikan sunrise di puncak Tambora.

Pos 5 ini adalah sebuah lahan yang cukup luas, gak sedikit pendaki yang mendirikan tenda di pos 5 untuk beristirahat, selain memang tanah datarnya yang lumayan luas, di pos 5 juga terdapat sungai kecil yang bisa diminum airnya. Tapi konon, menurut Bang Wawan, pos 5 inilah yang paling angker.

Menurut Bang Wawan, disinilah portal antara dunia manusia dengan dunia makhluk halus. Aura di pos 5 ini pun memang agak nyeremin, tempatnya yang diselimuti beberapa pohon pinus dan bambu, membuat pos 5 semakin angker. Pernah ada seorang pemburu yang meninggal di pos ini karena tertembak senapannya sendiri, entahlah karena apa, tetapi memang aura-nya gak enak banget. Beda sama Aura Kasih yang enak banget. Slurrrpp...

Hutan Pohon Pinus

Gak lama kita beristirahat di pos 5, karena memang belum terlalu capek. Akhirnya kita pun melanjutkan perjalanan menuju puncak, perjalanan dari pos 5 menuju puncak, gue sudah berasa gak kaya di hutan lagi, hamparan luas tanah vulkanik berwarna hitam yang dihiasi rerumputan membuat pandangan kembali segar. 360 derajat yang gue lihat adalah pemandangan yang spektakuler. Puncak Gunung Rinjani dan Pulau Satonda nampak jelas terlihat dari ketinggian Gunung Tambora.

look like NZ

Gunung Tambora #3 (Makin Mistis !!)


Segelas kopi, 2 bungkus rokok, playlist winamp yang asyik, menemani gue bercerita tentang kelanjutan perjalanan gue di Gunung Tambora. Perjalanan sarat petualangan.

Lanjutan cerita gue di Tambora..

Pada pukul 3 subuh, sentuhan tangan dingin dari Bang Wawan, mulai menggerayangi tubuh gue, membangunkan kita berlima dari tidur lelap. Bang Wawan terbangun terlebih dahulu karena dia mendengar ada suara banyak orang yang lagi jalan. Kaya lagi latihan baris-berbaris gitu, di lembah belakang bale-bale kita, kata Bang Wawan sih itu suara berasal dari para tentara Jepang yang sedang berjalan menelusuri Tambora.

Memang sering sekali suara-suara aneh bin misterius terdengar di pos 3, selain suara tentara jepang yang sedang berjalan, suara tangisan dari Siti, bocah wanita bisu dan gesrekan pepohonan yang seperti sedang dilalui babi hutan pun sering terdengar di keheningan malam. Tapi bagi gue, suara yang paling mengganggu adalah suara dengkuran salah satu dari kita. *uhuk* #NoMention

Pukul 3 subuh kita sudah terbangun semua, sedikit menggelinjang untuk meregangkan otot yang kaku karena tidur meringkel, kita pun siap dengan Summit Attack Tambora !!

Pos 3 Yang Horror !!

Kenapa harus pukul 3 subuh ?? Soalnya selain itu angka yang cantik (cantik dari hongkong), kita pun bakalan ngejar sunrise di Puncak Tambora yang walaupun pada kenyataannya kita boro-boro nyampe puncak tepat waktu.

Persiapan sudah di packing dalam satu backpack, kita cuma bawa beberapa hal penting saja seperti, air minum buat meredakan dahaga, biskuit buat ganjel perut yang lapar, bendera Indonesia yang bakalan gue kibarin di puncak, passpor yang siapa tau diatas ada pengecekan imigrasi dan badak jawa buat gue bakar.

Perjalanan dari pos 3 menuju pos 4 dihiasi dengan langit yang gelap gulita, gak ada penerangan sama sekali dari bulan. Track dari pos 3 menuju pos 4 ini agak bikin gue nyinyir kewalahan, gimana nggak !! Pacek penghisap darah memang sudah gak ada sekarang, tapi yang bikin perjalanan makin tambah berat adalah jalan tanah yang lebih licin disertai curam-nya tanjakan dan jurang yang menganga dipinggir kiri gue semakin membuat tegang perjalanan ditengah kegelapan malam.

Me Is My Inspiration :)

Banyak dari pembaca blog gue bertanya, darimana sih inspirasi gue sehingga gue bisa lebih memilih passion traveling daripada kuliah ?? Siapa yang menginspirasi gue ?? Kenapa akhirnya passion gue adalah traveling ?? Atau berapa harga minyak tanah di Dubai ??

Beribu-ribu pertanyaan terus terngiang-ngiang di kepala ayam, gue sendiri bingung apa yang menjadi inspirasi gue atau apa yang membuat gue seperti gue yang sekarang. So, in this post I want to tell you about myself and what makes me like now..

Siapa Gue ??

Perkenalkan, nama gue, Adis. Nama panjang gue, Adiiiiiiiiiiiiiiisssssssss..!!
Gue "mantan" mahasiswa dari Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung (STPB) atau yang lebih dikenal dengan nama NHI. Gue mulai memutuskan keluar kuliah pada bulan oktober 2011, kenapa gue akhirnya harus keluar kuliah?

Memang ada beberapa alasan yang bikin gue yakin kalau kampus bukan tempat yang cocok buat gue "selami". Gue gerah sama yang namanya kelas, gue bisa gila sama yang namanya tugas (padahal gak pernah ngerjain tugas)

Kebetulan juga kesempatan untuk traveling gratis datang saat gue lagi males-malesnya kuliah, dengan penuh kebimbangan dan ke-tidak-betah-an gue kuliah, akhirnya secara senang hati gue memilih kesempatan tersebut dan meninggalkan kuliah gue. Karena kesempatan itu sesuai dengan passion gue, dan passion haruslah dikejar.

Gunung Tambora #2 (Lintah I Love You !!)


Sebelum bercerita, mari gue perkenalkan tokoh-tokoh utama dalam ekspedisi mendaki Gunung Tambora kali ini, adalah :

Bang Diki : Pemuda asal Jakarta berumur 27 tahun ini (kalo gak salah) memiliki pengalaman banyak dalam hal daki-mendaki gunung, Ciremai, Rinjani dan Pangrango adalah sebagian gunung yang pernah dinaiki oleh Bang Diki, tapi masalah Gunung Kembar gue tetep jagonya !! MUAHAHAHA..

Kak Nora : Wanita bertubuh mungil dari Jakarta ini gak kalah jago dalam hal mendaki gunung. Kak Nora juga termasuk anak pecinta alam dikampusnya terdahulu. Gunung yang pernah dia daki diantaranya adalah Gunung Kinabalu di Malaysia. Keren !!

Mbak Sophie : Wanita tangguh asal Lombok yang menjadi pendamping kami selama meng-explore NTB, memang tak perlu lagi diragukan kredibilitasnya dalam mendaki gunung. Mbak Sophie juga adalah salah satu guide tangguh Gunung Rinjani.

Bang Wawan : Sahabat sekaligus porter yang kami bawa untuk menunjukan dan mengantarkan kami dalam ekspedisi Gunung Tambora. Selain sudah hafal jalan, Bang Wawan juga ternyata bisa merasakan dan melihat makhluk halus. Yang lebih gokil lagi, dia muncak cuma pake sendal jepit swallow. Shit Man !!

Mang Daung : Supir kita selama meng-explore NTB, dulunya dia adalah preman di Jakarta. Setelah tobat karena lihat kucing kawin, Mang Daung gue paksa naik gunung dengan perkataan gue "Gak ada lo gak rame.." akhirnya Mang Daung ikut bersama kami secara terpaksa. HUAHAHA..

Dan terakhir adalah,

Gue Sendiri : Pemuda bodoh dari Bandung yang salah kostum buat naik gunung. Gak pernah sekalipun naik gunung kecuali Gunung Tangkuban Perahu dan Gunung Kembar. Sekian !!

And story begin..

Melanjutkan perjalanan gue dari portal pertama Gunung Tambora, kita ber-enam (Gue, Bang Diki, Kak Nora, Mbak Sophie, Mang Daung dan Bang Wawan) berjalan penuh dengan semangat membara. Sepanjang jalan kami sering bercanda, ngelawak, nyanyi-nyanyi hingga saling lempar tai luwak.

Kopi Tai Luwak Mentah !!

Gunung Tambora #1 (Menjajal, Sang Mantan Juara !!)


Pada kesempatan gue meng-explore NTB, tidak hanya pantai dan desa-desa saja yang ada di itinerary untuk disambangi, Gunung Tambora menjadi salah satu destinasi yang paling menantang menurut gue yang juga harus bisa di taklukan.

Gimana gak menantang, gue yang sedari lahir gak pernah diajak naik gunung sekarang harus tiba-tiba siapin tekad buat naik gunung. Dari orok ampe sekarang, gunung yang pernah gue injak sampai puncak yah cuma Gunung Tangkuban Perahu doang, itu pun muncaknya pake mobil. MUAHAHAHA !!

Ada satu lagi, gunung yang pernah dan sering banget gue taklukan adalah Gunung Kembar. Gunung kembar ini gak terlalu tinggi tapi banyak sekali tipe-nya, mulai dari 32A sampai 36B. Dan gunung ini adalah satu-satunya gunung yang puncaknya enak buat dijilat. HUAHAHAHA !! *di tabok Ustadz*

Ayal tak ditanya, kenyataan tak bisa disangkal, korupsi tak bisa diberantas. Gue yang gak pernah naik gunung sekalipun harus nyiapin kaki buat muncak selama 2 hari ke Gunung Tambora. Seperti di postingan-postingan awal yang sering gue sebutkan, Gunung Tambora terletak di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

So, Let me explain a little secret about Tambora. Dalam judul postingan di atas, kenapa gue sebut Tambora sebagai "Sang Mantan Juara" ?? Karena apa ??

Hemm..
Kasih tau gak yah..kasih tau gak yah.. *dikeplak pembaca*

Jadi gini, menurut para ahli  kosmetik , Gunung Tambora pernah menjadi gunung tertinggi di Indonesia dengan tinggi 4.300 meter yang berhasil menjadikannya sebagai raja nusantara mengalahkan gunung-gunung lain. Tetapi pada tahun 1815 yang tentunya gue belum lahir dan Fir'aun masih pake behel, Gunung Tambora mengalami penetrasi, dia mengalami ereksi yang berlebihan sehingga mengeluarkan cairan kental menggelegar (ini gue ngomongin apa yah?)

Back to Story, pada tahun 1815 Gunung Tambora mengalami letusan hebat yang mengakibatkan setengah dari ketinggiannya hilang dan banyak sekali kejadian buruk. Bukan hanya di daerah sekitar Gunung Tambora, tetapi efek-nya terasa hingga seluruh Indonesia bahkan Dunia !!

Letusan pada tahun 1815 adalah letusan gunung api paling besar di dunia (bayangkan, 4 kali lebih besar dari letusan Gunung Krakatau !! 4 kali, Man !!). Suara letusannya terdengar hingga telinga orang Padang, Palembang, Medan dan Aceh. Yah, suara letusannya terdengar hingga Sumatera yang jaraknya 2.000 km lebih dari asal gunung. Menewaskan hingga 71.000 jiwa, mengubur tiga kerajaan besar di Sumbawa, dan mengubur hidup-hidup langsung 12.000 orang jiwa, dan banyak meninggalkan benda-benda bersejarah didalamnya !! Serem banget kan !!


Catatan Penghujung Tahun 2011

Catatan Penghujung Tahun Whatever I'm Backpacker

Hello Guys, Sebagaimana kebanyakan orang yang akan menghadapi tahun yang baru. Mereka pasti bakal mengenang lagi apa saja yang mereka dapatkan, lewati, syukuri bahkan tinggalkan di tahun yang mereka lewati.

So, di postingan kali ini Gue bakal mengenang kembali apa yang pernah gue rasakan di Tahun 2011. Catatan yang jujur dari dalam hati, catatan seorang yang mencari jati diri-nya, dan belajar dari proses untuk mendewasakan diri. So, here we go, Guys !!


Januari 2011

Big Buddha, Phuket Thailand

Nampaknya ini bulan dimana Gue tahu apa yang menjadi minat diri, tahun dimana pertama kali dapet passion yang belum Gue sadari. Yah, backpacking !! melihat berbagai macam keindahan yang Tuhan suguhkan di tempat bernama Planet Bumi. meng-explore semua yang nampak terlihat indah, merasakan semua yang bisa membuat gue merasa inilah yang harus Gue kejar.

Trip pertama gue sebagai Backpacker adalah Phuket Thailand pada tanggal 17 Januari. Dengan berbekal uang seadanya dan petuah-petuah keren dari guru backpacker gue, yaitu Mas Ariyanto. Gue dengan gagah berani dan berpakaian lengkap, pergi mengunjungi Phuket. (Sumpah Gue gak telanjang)


Februari 2011

Marina Bay Sands, Singapur

Trip pertama gue ke Thailand membuahkan penyakit bernama "Virus Backpacker" !! Gue jadi addict sama yang namanya traveling !! Gue lupa diri, gue lupa nabung dan gue lupa siapa presiden Kongo cuma gara-gara yang namanya "traveling" !!

Karena virus sudah menjalar cepat, akhirnya pas nyampe banget Indonesia sepulangnya dari Thailand. Gue ditodong temen buat beli tiket ke Singapur. Gue diajak Backpacking-an lagi bulan Februari. Tanpa penolakan, akhirnya gue beli juga tuh tiket, dan akan pergi pada tanggal 17 Februari !! Traveling is never enough !!

Dengan uang 550.000 rupiah dan tiket di tangan, gue beserta 2 orang temen berangkat menuju Singapur (sebenernya gak berdua doang, sebenernya masih banyak penumpang di pesawat itu #yaiyalah). Mengelilingi Singapur dan kota tua di Melaka Malaysia, Gue cuma ngabisin duit 547.000 selama 4 hari 3 malam. Ini makin bikin gue jadi gila traveling murah !!


Maret 2011

Whatever I'm Backpacker
 
Tanggal 13 Maret 2011 adalah tanggal dimana lahirnya blog ini. Blog yang menjadi pedoman buat beberapa orang pembaca blog gue. Menulis menjadi salah satu hobi gue selain backpacking dan melorotin celana terus lari-lari binal keliling komplek.

Sejurus banyaknya postingan yang gue buat tentang backpacker-an, semakin banyak juga orang yang mulai nanya-nanya ke gue. Bukan nanya hutang, tapi nanya tentang backpacker-an yee..

Bukan cuma jalan-jalan murah, Gue pun sekarang jadi hobi banget sama nulis dan share cerita-cerita backpacking-an gue. Dan gue harap kalian bisa ngambil sesuatu yang bermanfaat dari apa yang gue tulis :)