Makigaya Gak Bikin Backpacker Mati Gaya #JapanTrip

Sebelum ke Shizuoka, gue kayang dulu di Tokyo subuh-subuh

Mungkin gak banyak yang pernah berkunjung ke sebuah desa cantik bernama Makigaya di Jepang. Terletak tidak jauh dari Shizuoka, dengan menggunakan bus dari stasiun Shizuoka, hanya sekitar 20 menit lu bisa mencapai desa ini.

Gue sendiri waktu ke Jepang gak sengaja ngunjungin desa ini. Karena gue gak punya rencana apapun setelah nyampe Jepang, jadi gue datengin aja kota-kota yang tulisan Jepangnya keren. Nah, pas ke Shizuoka aja gue gak tau mau ke mana. Yang gue tau, katanya Shizuoka itu kota yang lebih nyantai dibanding Osaka ataupun Tokyo. Yaudah, akhirnya gue cobain ke sana. Dan ternyata emang bener, saking santainya ini kota, gue gak ngeliat tuh ada orang-orang kantoran berjas yang seliweran kayak di kota lainnya. Malah kebanyakan gue liat manula-manula aja sambil gandeng cucunya. Dan saking nyantainya ini kota, gue pikir Bob Marley berasal dari Shizuoka. Yomaaaan!

Mendadak Jadi Turis di Kota Sendiri – KAA2015



“Apa yang paling dicintai dari Bandung?”
 
Pertanyaan yang sulit gue jawab sampai sekarang, hampir 24 tahun gue tinggal di kota yang namanya bisa menjadi kata kerja (nge-Bandung) saking nyaman dan cantiknya kota ini. Dibanding menjawab apa yang paling dicintai dari Bandung, gue lebih seneng kalo ditanya “Apa yang paling dibenci dari Bandung?” at least jawaban gue akan lebih singkat.

Review Filosofi Kopi - Bukan Sekedar Film, Tapi Juga Harapan


“Gue gak pernah bercanda soal kopi.”

Ben berulang kali mengucapkan kalimat itu di dalam film Filosofi Kopi. Film yang diadaptasi dari novel seorang penulis cerdas, Dewi Lestari, atau lebih dikenal dengan nama penanya, Dee.

Apa yang special tentang film Filosofi Kopi, sehingga gue menuliskan review-an film ini di blog whateverbackpacker.com, blog yang gue khususkan untuk cerita-cerita perjalanan backpacking gue. Jawabannya simple, gue adalah penggemar tulisan-tulisan dari Mbak Dee. Gue adalah pecinta kopi. Dan gue adalah seorang pemilik sebuah kedai kopi di Bandung yang sangat berekspektasi besar terhadap Filosofi Kopi. Terhadap film Filosofi Kopi.

Tanjung Lesung - Menyelamatkan Kewarasan Sejenak

Sebelumnya, yang gue tau dari Pandeglang, Banten dan sekitarnya itu cuma dua hal. Seni bela diri Debus dan walikota Banten, Ratu Atut yang berkosmetik tebal. Gak ada yang lain. Sampai akhirnya, pekan kemarin, di tengah kesibukan bisnis gue (Cieee.. sok bisnis lu, Dis!)

Ehem..

Sampai akhirnya, pekan kemarin, di tengah kesibukan bisnis gue (Cieee.. sok bisnis lu, Dis!)

Ehem..

Ini apaan banget, sih!

Mochamad Takdis: Berawal dari Traveling hingga Jadi Entrepreneur - Tulisan Dari Jesha Vebrattie

Aku yang merem saja :(

Kamu suka jalan-jalan? Hobi traveling? Bagus! Ternyata traveling bisa mendatangkan banyak manfaat bagi diri kita lho, Updaters. Kegiatan ini memang paling ampuh mengusir rasa jenuh. Bahkan bagi sebagian orang, traveling berhasil membuka mata mereka untuk menentukan jalan hidup yang harus mereka pilih. Begitu pula yang dirasakan oleh Mochamad Takdis (@takdos). Beberapa waktu lalu, pria yang akrab dipanggil Adis ini berbagi pengalamannya soal traveling ala backpacker dengan Kampus Update di kafe Whatever Restore, Bandung.

Apa Yang Kamu Lakukan, Dis? Kamu Travel Blogger Bukan, sih? Kok, Gak Pernah Posting Lagi!!!

Mungkin judul di atas adalah judul tulisan terpanjang yang pernah gue tulis di blog ini. Mungkin, dengan judul yang panjang, bisa menebus kekosongan blog ini dari 2 bulan kemarin (gak juga, sih!). Iya, 2 bulan blog ini gak ada tulisannya. Bahkan, perasaan gue gak pernah buka-buka blog gue sendiri.

Blog yatim piatu. Blog yang ditinggalin “mati” sama penulisnya.

Melihat judul di atas, kalian pasti tau, kenapa gue jarang nulis lagi. Alasannya bisa kalian baca di beberapa postingan sebelum tulisan ini.

Kata Siapa Travel Blogger Cuma Bisa Nulis?

30 Desember 2014..

Waktu di jam tangan G-shock gue menunjukan pukul 21.16 WIB..

Gue duduk di sebuah café baru di bilangan Jl. Hasanudin, Bandung. Tepat di depan kampus terkenal, Universitas Pasundan Dipatiukur..

Gue duduk di meja paling belakang café itu, dikeriuhan café, gue menjejalkan gendang telinga dengan lagu-lagu mellow melalui headset. Yah, gue pengin cerita sama kalian. Cerita tentang apa yang gue lalui di tahun 2014 ini..

Whatever I'm Backpacker Soundtrack

HALOOOOOO PARA PARAMPAM SEMUAAAAAAA!!!

ANJIS, UDAH LAMA BANGET GUE KAGAK POSTING CERITA! BULAN INI AJA AMPIR-AMPIRAN KOSONG NIH POSTINGAN! 

SEBAGAI BLOGGER GAGAL AKU MERASA BERHASIL! MUAHAHAHAHA~

Terus, apa yang bakal gue ceritain sekarang? Tentang perjalanan ke mana?

Filipin?

Jepang?

Macau?

Sulawesi?

Puerto Princesa, Baby!



Begitu sampai Manila di hari pertama gue ke Filipina. Gue gak langsung keluar dari Bandara Internasional NAIA. Gue langsung melanjutkan perjalanan menggunakan Cebu Pacific Air menuju Puerto Princesa. Gue kasih tau tips dan trik kalo lu mau traveling di Filipina dan pergi ke pulau-pulau mereka.

Ambillah pesawat yang berangkat tengah malam dari Jakarta. Dan kebetulan flight Cebu dari Jakarta ke Manila yang gue pake itu flight-nya sekitar pukul 12 malam. Perjalanan ke Filipin kurang lebih sekitar 4 jam. Nah, karena waktu Filipin dan Indonesia berbeda satu jam. Maka pas sesampainya di Filipin udah agak terang-terang dikit, jam 5.30 subuh. Nah di sini trip dan trik yang bakal gue kasih buat menghemat biaya kalo lu mau muter-muter Filipina.

Philippines The Nation of Church

Apa yang lu cari saat lu pergi ke suatu tempat atau destinasi? Pantai? Gunung? Sawah? Kuliner? Spa dan massage? Atau bangunan bersejarah yang super keren?

Nah, kalo jawaban lu adalah pertanyaan gue yang terakhir, maka, lu harus banget nyoba datang ke Filipina. Negara dengan bendera berwarna merah biru dan putih ini memang memiliki banyak sekali bangunan bersejarah. Selama masa 265 tahun, Filipina merupakan koloni dari Kerajaan Spanyol, maka gak heran kalo pas dateng ke Filipina, ada beberapa tempat yang kayak lu lagi ada di Spanyol. Yah, walaupun gue belom pernah ke Spanyol, sih. Bayarin ke sana napa, Bos!

Gue cerita dikit, yah. Dulu waktu sebelum Spanyol datang ke Filipina, mayoritas penduduk Filipina adalah muslim, karena Filipina dekat dengan kerajaan-kerajaan besar di Indonesia dan juga dekat dengan Melayu. Namun, semenjak kedatangan Spanyol, mayoritas agama mereka menjadi Kristen (kebanyakan Katolik) dan sekarang 90% penduduk Filipina memeluk agama Kristen. Maka, gak heran, banyak sekali gereja-gereja keren di Filipina bekas peninggalan kolonial Spanyol. Sangat melekat sekali arsitektur Spanyolnya.

Transportasi Khas Filipina

Ke suatu tempat atau negara baru, rasanya gak afdol kalo gak nyobain transportasi khas mereka. Sebagai backpacker, gue selalu mencoba moda-moda transportasi termurah, gak peduli itu lebih lama, lebih capek, lewat darat, lewat laut, atau misalnya rentan kecelakaan. Bodo amat, yang penting murah. Naik bis yang rodanya cuma 3 misalnya. Gak apa-apa.

Nah, kalo ke Filipina, ada dua moda transportasi yang jadi kendaraan umum di sini, dan gak akan lu temuin di negara lain. Kendaraan-kendaraan ini memang menjadi penggerak ekonomi untuk masyarakat Filipina. Gimana nggak, sama kayak di Indonesia, transportasi ini digunakan setiap hari oleh hampir seluruh masyarakat Filipina. Apa aja itu? Nih gue kasih 3 transportasi khas Filipina.

New Logo Whatever Backpacker!


Hai semua! Semua hai! Backpacker hai! Blogger juga hai!

Gak kerasa, udah lebih dari 3 tahun blog gue ini eksis di jagad per-travel-blogger-an Indonesia. Dan gak kerasa juga udah banyak yang gue dapet dari blog ini. Entah itu penghargaan, materi ataupun yang lebih besar dari itu, pendewasaan.

Memasuki bulan September, Whatever Backpacker di mana sebuah blog yang menjadi sebuah brand travel gears gue ini akan melakukan sesuatu langkah yang baru. Yang semula hanya bisnis main-main, sekarang akan gue naikan tingkatannya ke lebih profesional, yaitu sebuah perusahaan berbadan hukum.

Mau ke Filipin murah? Cebu Pacific Air Aja Kali!



Mabuhay, backpackers!

Ini kali kedua gue ke Filipin, negara dengan banyak pulau, pantai-pantai dan keunikan wilayahnya masing-masing. Waktu pertama kali ke Filipin sekitar2 tahun lalu, gue ngerasa bersyukur banget! Ya gimana gak bersyukur, sob! Gue dapet 5 kali penerbangan (Jakarta - Manila - Kalibo - Hong Kong - Manila - Jakarta) gak lebih dari 200 rebu rupiah! Iya, beneran cuma seharga travel PP Bandung - Jakarta - Bandung. Murah abis! Ngiri kan lo? Bingung kan lo gue ke Filipin dan negara lainnya pake apa? Pake ojek? Ya kali! Mari gue kasih tau..

Bertemanlah Saat Backpacking, Backpacker!


“So, in Turkey, when Ied Mubarak, every childern get a candy?”

“Yes, and they are very happy when Ied Mubarak come. Very different with Eid Al-Adha, because we not give candy, but a lot of goat. And childern dont like hahaha..”

“Hahaha.. How about German, Martin?”

...


Urban Camping, Cara Murah Buat Tidur di Jepang!


Jepang udah terkenal banget ke seluruh dunia sebagai salah satu negara yang paling mahal biaya hidupnya. Mahal banget! Bayangin, untuk makan aja lu bisa ngeluarin Rp. 30,000 - Rp. 50,000 untuk sekali makan. Itu pun cuma makan bento (nasi beserta lauk pauk) doang yang dijual di mini market yang tersebar di Jepang macam Lawson, Sevel, Family Mart, dll.

Untuk transport? Jangan tanya, gue yang super irit gini aja ampun-ampunan sama mahalnya transport di Jepang. Gila, untuk tiket bus dari Shizuoka ke Osaka aja budget-nya sama kayak biaya hidup gue di Thailand seminggu! Edan, kan!? Makanya, gue bilang Jepang itu negara yang gak bersahabat buat para backpacker.