Selain backpacker-an, makan adalah hobi gue. Saking hobinya makan, gue hampir tiap hari ngelakuin itu. Gak tau deh orang lain gitu juga apa nggak. Nah, bila dua hal itu disatukan, antara backpacking dan makan, maka akan terjadi sebuah sinkronisasi dasar kejadian alam yang akan membuat sebagian besar umat manusia di dunia ini merasakan betapa indahnya sebuah linguditas populer yang terangkai dalam suatu gelombang longitudinal mutualisme lidah dan perut. Ngerti bahasa gue? Nggak? Sama gue juga gak ngerti.
Yah, intinya adalah ini cerita gue pas makan-makan enyaaaaak di Aceh. Muehehehe..
Gulai Kambing Aceh
beuuuuuh~ |
Apa
yang lebih menarik dari sebuah tempat dengan kekayaan rempah-rempahnya yang
berlimpah? Bukan… bukan… bukan, cewek Aceh yang terkenal cantik kearab-araban
itu kok. Jangan mesum mulu sih pikirannya.
Aceh,
dengan kekayaan rempah-rempahnya yang berlimpah, memiliki banyak kuliner dengan
bumbu-bumbu khas yang bikin air liur kita netes terus. Salah satunya adalah,
Gulai Kambing Aceh. Jadi apa yang membedakan antara gulai kambing Aceh dengan
gulai kambing dari daerah lain? Gue juga gak tau.
Bohong
deng.
Jadi, pas pertama nyampe ke Aceh, gue langsung diajak makan siang sama Pak-Supir-yang-mengendari-kuda-supaya-baik-jalannya. Kita dibawa ke tempat makan paling nge-hits di Aceh, katanya sik. Pak supir yang gue lupa namanya, membawa kita ke "Rumah Makan Gulai Kambing Ridha Ilahi." Gila, man! Pertama gue dateng ke tempat ini, gue melihat sekelebat cahaya-cahaya putih di nirwana, Ridha Ilahi, gitu! Setdah, makan kambing aja di-ridhai sama Ilahi, man. Gue yakin nih gue bakalan masuk sorga abis makan gulai kambing ini.
Asalamualaikum~ |
Apa yang membedakan gulai kambing Aceh dengan gulai kambing yang lain? Gulai
kambing Aceh rasanya lebih manis dan gurih dibanding gulai kambing lain yang
pernah gue coba di beberapa daerah. Begitupun, dengan bumbunya yang lebih kental,
membuat perpaduan antara bumbu dan daging kambing empuk, menjadikan gulai kambing Aceh adalah salah satu
kuliner terdahsyat yang pernah gue coba. Tapi biasa aja deng.
Entah karena lapar atau doyan, gak ada
lagi daging kambing yang nempel di tulangnya. Ludes gue gerogotin. Kenapa
daging kambing di Aceh ini bisa empuk banget? Mungkin semasa hidupnya kambing
ini adalah kambing yang syariah. Ridha Ilahi, gitu!
sluuurp~ |
Dua
hal lagi yang membuat gulai kambing ini menjadi lebih istimewa daripada gulai
kambing lainnya. Selain dibuat langsung dengan jumlah yang banyak, gulai
kambing ini pun dimasak dengan menggunakan tungku dan kayu bakar. Sehingga cita
rasa tradisionalnya tetap terjaga. Gak deng, gue boong. Pake LPG 3 kilo kok.
Satu
lagi yang membuat gulai kambing ini sedap adalah, sambal yang dipakai berbeda
dari sambal biasa. Di sini, sambal gulai kambing terdiri dari potongan cabai
rawit, irisan bawang merah, dan potongan kecil daging kambing bakar yang
rasanya cenderung asin, semakin membuat gulai kambing khas Aceh semacam makanan
yang bisa bikin ketagihan. Enak parah, gak ada obat!
Namun setelah selesai makan dan liat harga dari Gulai Kambing Ridha Ilahi ini, gue jadi gak ridha ngeluarin duit buat bayar. MAHAL BANGET! Hutang Indonesia juga gak akan mampu nutupin harga gulai kambing ini, kali. Tapi untung waktu itu trip gue dibayarin sama kementrian pariwisata. Muehehehe~
Susahnya Nyari Ayam Tangkap
Ada yang liat ayamnya? |
Makanan
adalah salah satu faktor yang menarik gue untuk berkunjung ke suatu tempat. Dan
katanya, belum ke Aceh kalau belum nyoba makan Ayam Tangkap. Jadi, walaupun lu udah ke Sabang, Pantai Iboih, Masjid Agung Baiturrahman, dan tempat-tempat lain di Aceh, tapi belum pernah makan ayam tangkap, berarti lu belum ke Aceh. Ribet, yah!!??
So, apa itu Ayam
Tangkap? Apa kita harus nangkap ayamnya dulu sebelum dimakan? Atau kita makan
sambil ditangkap ayam? Apa kalo kita makan ayam ini kita akan ditangkap polisi dan dijebloskan ke dalam penjara selama 20 tahun dan satu sel dengan Sumanto? Semua masih misteri sebelum sebuah piring besar dengan
makanan diatasnya disajikan ke meja gue. Ribet yah tulisan gue. Bodo ah, yuk cus~
Awalnya,
gue kira ini lalaban khas Aceh, karena si abang ngasih sepiring
dedaunan yang digoreng kering. Penuh banget. Mungkin dia ngira gue kambing atau
semacamnya. Tapi setelah dilihat-lihat secara seksama, ada banyak potongan ayam
kecil di dalam dedaunan itu.
finally, i found you~ |
Ayam
Tangkap Aceh memang terkenal sebagai kuliner yang mantap. Ayam tangkap
sebenarnya hanya ayam kampung yang dibumbui oleh bawang putih,
lada, kemiri, garam, dan jahe. Setelah dibumbui,
ayam akan digoreng selama 5-10 menit, dan pada saat bersamaan akan dimasukkan
juga potongan daun pandan, daun kari dan daun salam koja. Rasa dari dedaunan
yang meresap ke daging ayam inilah yang membuat Ayam Tangkap Aceh ini begitu
istimewa.
Cara
penyajiannya pun unik. Dedaunan yang digoreng kering, akan diletakkan di atas
potongan-potongan daging ayam tersebut hingga si ayam terkubur lalu di solawatkan. Selain sebagai penghias
makanan, dedaunan ini juga bisa dimakan sebagai lalaban kering. Beuh! Ngiler
lah pokoknya.
Selain
itu, karena dedaunan yang diletakkan secara acak di piring dan nampak seperti semerawut, Ayam
Tangkap Aceh pun sering disebut sebagai Ayam Tsunami.
Kopi Adalah Aceh dan Aceh Adalah Kopi
Dahulu,
kopi ditemukan oleh bangsa Etiopia yang tinggal di Cibodas, Lembang. Bukan deng, di Afrika. Dan kopi, di Etiopia digunakan sebagai suplemen penambah
tenaga yang dicampur dengan lemak hewan ataupun anggur, karena dapat dipercaya
sebagai penambah protein dan energi tubuh.
Kata
kopi sendiri berasal dari bahasa Arab, Qahwah, yang berarti kekuatan. Kemudian,
kata Qahwah diadaptasi ke dalam bahasa Turki menjadi Kahfeh. Yang kemudian
dibawa oleh bangsa-bangsa Eropa, terutama Belanda, dan berubah nama menjadi
koffie, kata yang banyak disadur ke berbagai bahasa di dunia, seperti ; Coffee
(Inggris), Kaffe (Jerman), Kopi (Indonesia) dan Iwan Fals menyebutnya, "BONGKAR!" tele, yah!
Nah, Aceh
patut berbangga nih karena memiliki kopi Gayo yang berasal dari dataran tinggi
tanah Gayo. Kopi Gayo adalah salah satu varietas kopi arabika berkualitas
tinggi, dan disebut-sebut sebagai kopi organik dengan kualitas nomer satu di
dunia. Hal ini membuat Aceh sangat identik dengan kopi, dan kopi sangat identik
dengan Aceh.
Abang barista kopi Solong |
Saking
terkenalnya kopi di Aceh, 7 dari 10 orang pria Aceh pasti senang meminum kopi, sisanya meminum shampo pentine. Maka tak heran, minum kopi sudah menjadi budaya tersendiri disini. Buat pecinta
kopi, Aceh adalah surganya penikmat kopi. Gak heran banyak bertebaran
warung-warung kopi di hampir seluruh penjuru Aceh, baik di kampung-kampung
ataupun di kota. Baik restoran sampai warung-warung kecil.
Pagi,
siang, dan malam menjadi “coffee time” untuk masyarakat Aceh. Maka tidak heran
kalau banyak masyarakat Aceh memulai harinya dengan meminum kopi dulu sebelum
beraktifitas. Selain untuk merasakan nikmatnya seruputan kopi Aceh, budaya
ngopi ini juga bisa disebut sebagai ajang bergaulnya masyarakat Aceh. Sebut
saja café flamboyan, terapung dan solong yang menjadi tempat paling favorit
untuk menyecap secangkir kopi sambil ngobrol-ngobrol bersama kerabat. Jadi lo gak gaul kalo lo belom ngopi di Aceh.
Kopi
adalah Aceh dan Aceh adalah Kopi.
Mie Kepiting Aceh
Di Bandung, gue sering makan makanan ini di cafe Gampoeng Aceh. Harganya mahal dan menurut gue rasanya biasa aja. Cuma menang di kepiting doang. Yah, kepiting mah mau dimasak apa aja pasti enak yah. Iya nggak? Udah iyain aja.
Nah, pas di Aceh-nya langsung nih gue nyoba mie kepiting ini. Salah satu restoran yang paling terkenal dengan Mie Kepitingnya adalah rumah makan Razali yang berada gak jauh dari tempat gue nginep waktu itu, di Hotel Sultan. (Gaya beud, yah. Masa gembel tidur di hotel Sultan. Muehehehe, sekali-kali, dibayarin inih.)
Kenikmatan Mie Kepiting yang langsung dimakan di tempat asalnya itu emang gak ada dua. Mie Aceh di rumah makan Razali ini nyediain 3 varian penyajian, ada kuah, goreng sama goreng kuah. Bingung gue. Selain kepiting, ada juga mie yang isinya cumi, udang dan ayam kalo gak salah. Yah, pokoknya gitu lah. Nampol banget rasanya!
Seafood Aceh
Sebenernya semua seafood dimana aja yah pasti gitu-gitu aja. Cuma, karena gue penulis dan harus review satu-satu makanannya, maka gue tulis juga lah tentang seafood ini. Begitu. Jadi, di Aceh ini kan dekat sama laut, jadi seafood nya itu beda banget sama seafood yang lain. Bedanya, seafood yang lain ikannya dari tempat lain, seafood Aceh ikannya dari laut Aceh, gitu. Agak kinky, yak. Yaudah nih langsung liat aja foto-foto seafood nya. Awas ngiler!
"Terus apa hubungannya Kuliner Aceh sama suara serak Cakra Khan, dis?"
Tenang dulu anak muda. Coba bayangin, kalo lo makan seafood terus lo keselek cucuk ikan? Suara lo otomatis akan serak, sob! Iya gak? Iyain aja, udah.
"kruuu berrariii krau terdiaaaam kru menangis krau terrsenyruuum.. kru berduka kau bahagriaaa.. kru pergriii kau kembaliii..." Rasanya pengen gue "EHEM"-in deh tuh kerongkongan si Cakra kembar! Hih!
"kruuu berrariii krau terdiaaaam kru menangis krau terrsenyruuum.. kru berduka kau bahagriaaa.. kru pergriii kau kembaliii..." Rasanya pengen gue "EHEM"-in deh tuh kerongkongan si Cakra kembar! Hih!
*Akhiran yang krik*
Udah ah, enjoy soooooob~
foto2 nya bikin ngiler,
BalasHapuseh nyampe tulisan di bawah bikin ngakak wkwkwkwk,,
Jangan makan sambil baca ini berarti! HAHAHAHA
Hapusmaksudnya apaaa coba yang terakhir ini...#bingung
BalasHapusGak tau mas, aku juga bingung :s
HapusAntara ngiler dan ngakak baca postingan lo, Dis.
BalasHapusGood job!
Sering2 aja bikin kite sirik yaaaa :)))
Hahahaha thanks beroh Lalu. siaaaaaaaaaaap~
HapusAdis gilaa!! Ini tadi Imam Masjid Raya Baiturrahman baca posting-an lo sampe ngakak lhoo..
BalasHapusNah loh, mampus gue. Seriusan? Muahahahah bisa di blacklist gue dari Aceh ntar :))))
Hapusmantap kran masakran acreh?? itu RIdha ilahi dekat rumah ane haha..
BalasHapusmantrap abris... jangran-jangran entre lagri yang masrak? apa kambringnya? *ini napa jadi ala Cakra Khan, dah!* :((
HapusGOKIL (y)
BalasHapuspergi membunuh (y)
HapusHAHAHAHAH, ngakak guling2...ngefans sm cakra khan y?? :p :p
BalasHapusnggak tuh. Hih!
Hapuskuliner, kuliner, dan kuliner adalah suatu barang yg tidak pernah luput untuk dicicip :D
BalasHapusyaaa hooh beroooh~
Hapusbaru gabung dan begitu lihat langsung aje makanan semua ini.
BalasHapus*bikin laper :p
hehehehee~
Hapuspiyoh hai bang lom...mangat that nyoe...
BalasHapusngomong opo koeeeeeeeeee??
Hapusgilaaaaaaaaakkkkkk ! hahahaha
BalasHapuskan bukan adis kalo ngga gilak :)))
HapusSecara ane alergi,ga ngileeErrr
BalasHapusHIH!! kesian!!
HapusSyukurlah..
BalasHapusartinya kamu udah pernah nginjakin kaki di daerahku, Aceh.
Kapan kapan main lagi yah..
^^
Btw, tulisan kamu "seger" kaya es cendol "Afuk" depan metodist di Banda Aceh..
Nah looo.. uda nyobain bloomm..??
kalo blom kudu balik nih kaya nya..
hahahha
belooooooom!! cendol mah di Bandung juga banyaaaaaaaaak~
HapusHai dis!! Lu tahu ga. Karena gw ud terlanjur follow blog elu gw jd mau g mau mampir lagi ke blog ini!!! Цц(°Đź°Đ¦Ń†)
BalasHapusItu seafood bikin gw ngiler tingkat dewa!! Just advice. Lu kan penulis yg skaligus jalan2nya dibayarin sm pemerintah!! Alangkah baiknya juga mencantumkan harganya dunx. Jadi ba sesia budget buat makan kambing Ridha Illahi biar Ridha juga ngeluarin doitnya dan g jd keselek tulang kambing bt dapetin kualitas suara Cakra Khan. #Hueee panjaaang!!
Nice share. Mampir juga dunx ke blog gw. Lol
www.akuhniedancoretan.blogspot.com
www.finance4young.blogspot.com
MUAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAH~
Hapusiiih gue teh kalo nyantumin harga ntar pada gak berani makan di Ridha Ilahi. tapi overall Aceh itu pada murah kok makanannya :)
Wakakakakkkk...
BalasHapusYang terakhir absurd banget. Apa cobak hubungannya?
Eh, seriusan 3 dari 10 co Aceh minum pentin? Pantesan teman2ku yang dari Aceh rambutnya pada item dan lurus banget gitu. Baru tau gue..
GAK ADA HUBUNGANNYA ITU KALAJENGKIIIIIIIIIIINGG!!!
Hapusngiler ama ayam tangkap nya ....
BalasHapusaku ngiler sama foto cewe yang ada di ava kamu~
HapusAyam tangkapnya manaaaaa???
BalasHapusfotonya kurang diss..
harga Gulainya seharga di restoran2 mewah kah? penasaraaaaan :D
iya ada ntar gue upload lagi dah. huahahaha.. gulainya yg pasti mahaaaal
Hapusaih aih, kuliner ama jalan-jalan emang sulit dipisahkan
BalasHapussedeep beneurr.. eh ini jadi culinary post nih bang adis
hehehe enyaaak
Hapusbikin ngiler gan apa lagi yang ada mie nya itu
BalasHapusahaha ada-ada aja, tapi kulinernya bikin ngiler ya, lebih ngiler lagi pengen nyobain kopi aceh.. ehem
BalasHapusPostingan-nya betul2x mantab surantab, sedeep bacanya bro.
BalasHapusKelinci
bikin laper om hahaha
BalasHapusinternet good quality replica bags click here to read bags replica ysl Go Here replica wallets
BalasHapusu1j62b9e06 e3l95q9o84 s3n95t7s32 l9t38t3f42 r3o53o5v93 e7f43o3f46
BalasHapus