Dari Desa ke Desa #1 (Desa Sade, Desa-nya Penculikan)

Beruga Desa Sade

Bosen sama rutinitas di kota yang monoton? bosen dengan kegiatan lo yang cuma kuliah, kerja, nongkrong di Mall dan boker di celana? (yang terakhir itu khusus buat gue) Lets moving like Jagger bro, Desa adalah tempat yang cocok buat bikin otak lo kembali segar dan waras. Selain tempat portitusi tentunya.

Saat trip di Lombok, gue mengunjungi dua desa yang punya keunikan tersendiri. Entah itu dari bangunannya, adat istiadat maupun peraturan di desa tersebut. Kita sebut saja desa pertama mawar dan desa kedua melati. (nampak seperti desa korban pemerkosaan kan?)

Becanda, becanda..serius amat bacanya :D

Desa Sade bertanggakan batu

Desa pertama bernama Desa Sade yang terletak di Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Pulau Lombok, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Desa asli suku sasak, atau suku pertama yang tinggal di Lombok. Desa Sade dihuni oleh Suku Sasak yang hobi makan salak, kerjaannya suka malak, kalo ada yang ngasih uang ditolak, kalo puasa bikin kolak, pemain bola favoritnya adalah Michael Ballack. Gak nyambung memang tapi bodo lah, orang ini blog blog gue. HAHAHAHA..

Keunikan Desa Sade yang paling gokil adalah dari sektor bangunannya, Hotel berbintang 5, Shoping Mall yang luas, dan apartemen bertingkat 30 menjulang tinggi di Desa ini. Tapi gue bohong HAHAHA.. (kok gue becanda mulu yah? maaf yah)

Ok, kita mulai serius sekarang. Rumah-rumah di Desa Sade ini terbuat dari tai kebo. Mungkin kalian bertanya heran, "Apa dis? Tai kebo? Kotoran Sapi maksud lo?Bau dong kaya badan lo?" Dan dengan lantang gue jawab, iya gue bau. *minum parfum*

Adonan Tai Kebo yang secara ajaib jadi Rumah

Jadi puluhan rumah Desa Sade ini terbuat dari tai kebo yang dioplos dengan tanah dan air, kenapa dioplos tanah dan air? itu karena agar tekstur dan kontur dari tai kebo yang dioplos itu keras dan kuat, sehingga pondasinya bisa menopang dengan mantap.  Coba lo bayangin kalo itu gak dioplos dan cuma tai kebo yang bener-bener tai kebo? Jijik kan? Bayangin deh coba.

Saat tau kalo rumah-rumah di Desa Sade terbuat dari kebo, dengan keyakinan tinggi gue pengan banget tinggal disini. Kenapa? Man..coba pikir, puluhan rumah dari Tai kebo, puluhan loh. Coba pikir, lo bisa ngemushroom sehari berapa kali Man..Mushroom Man..Mushroom !!! Desa ini surga Man..S-U-R-G-A !!

Tapi setelah gue tanya ke warga, ternyata disana gak ada mushroom yang tumbuh di rumah, Gue pun kecewa, sedih dan mengurungkan niat tinggal disana. Sekian. (buat yang gak tau Mushroom itu apa, coba baca tulisan gue tentang mushroom disini --> Cerita Sang Mushroom Sawarna )

Selain Mushroom, eh salah..
Selain Rumah yang terbuat dari Tai Kebo, adat istiadat di Desa Sade pun unik. Salah satunya adalah adat apabila ada pemuda dan pemudi yang mau kimpoi. Kita sebagai warga negara normal, proses untuk kimpoi adalah : kenalan - pacaran - tunangan - nikah. Iya kan?

Nah kalo di Desa Sade ini beda Man, proses untuk kimpoi adalah : kenalan - pacaran - culik - digebukin, dibacok, bahkan dibakar idup-idup sama orang tua si cewe - baru nikah. Aneh kan? Bingung kan? Sini-sini yang jauh mendekat yang dekat merapat, biar gue jelaskan dengan tingkat intelektual gue yang tinggi Man..

TKP Penculikan

Jadi kalo ada pemuda yang pengen ngawinin cewe yang mereka suka, si pemuda ini harus nyulik si cewe itu di rumahnya. Nah bukan nyulik sekedar nyulik boongan nih ceritanya, soalnya pertaruhan culik menculik ini adalah nyawa. Kalo si cewe yang akan diculik teriak pas ngeliat si cowo dan ketauan sama orang tua-nya. Si pemuda ini bisa digebukin ampe mati sama orang tua si cewe, sadis kan? Nah, Kalo gak ketauan yah berarti siap-siap buat kimpoi tuh si pemuda. Absurd memang.

Masih banyak kehebatan Desa Sade, dan sekali lagi, biarkanlah gambar yang berbicara. Viva Mushroom !!!

Kearifan Lokal menjadi daya tarik buat gue

Tenunan Khas Suku Sasak

Ibu-ibu lagi ngerumpi

"Terus mana cerita Desa yang kedua?" Oh, tentunya bersambung dong.. Cinta Fitri aja bersambung, masa cerita gue gak bersambung.. Tungguin aja yah cerita Desa berikutnya :D